UANG, SEDERET ANGKA DAN DIGITAL ; FITNAH ATAU KEMUDAHAN?
Fenomena Cryptocurrency, uang digital sebagai alat baru dalam alat tukar dewasa ini membuat sebagian orang menyenangi keberadaannyaa karena memiliki alasan kecepatan Dan ga ribet, dampaknya adalah kemudahan bertranskaksi tanpa perlu takut Dan khawatir akan kecurian, dikuntit dll.
1. CARA PANDANG KE SATU
DALAM FRAME KESADARAN UANG DIGITAL DIATAS berimbas kepada berbagai industri yang tergerus oleh fenomena digitalize inih menyangkut berbagai sektor termasuk perdagangan, perbankan, Dan perputaran Ekonomi makro lainnya yang mau ga mau memakai alat ukur uang “angka dalam layar” sebagai acuan Nilai ekonomis sebuah “Suatu Nilai” tertentu dalam kegiatan transaksi.
Sangat mafhum Fenomena digital ini dampak positive begitu terasa oleh masyarakat Indonesia khusus nya dan begitu pula dampak negative nya nyata adanya dirasakan.
2. CARA PANDANG KEDUA
DALAM FRAME LAINNYA, KESADARAN lain muncul tentang Fenomena Uang itu sendiri, yaitu adanya uang adalah sebagai “Monopoly Kekuasaan” dari segelintir orang yang menguasai dunia atau disebut Elite Global (info dari FE society), dengan banyak nya informasi bahwa EG ini sebagai “Kesatuan yang kompleks” dalam mengatur Currency’s Dunia agar orang PERCAYA bahwa uang ini sebagai model alat tukar yang syah Dan diakui seluruh dunia sehingga uang it diburu, dikejar, disimpan Dan diinvestasikan.
3. CARA PANDANG KETIGA
DALAM FRAME LAIN LAGI, keberadaan dua Cara pandang diatas merupakan informasi keliru sebagai Nilai alat tukar yang diganti Dan tidak bernilai, karena satuan alat ukur nya hanya “ANGKA DITULIS DIKERTAS DAN ATAU ANGKA DI DALAM LAYAR” bukan alat ukur sesungguh nya yaitu Emas Dan Perak… Well yess Dinar Perak Dan Dinar Emas bagi frame ini adalah solusi nyata. KESADARAN Ini Muncul dan berkembang dari apa yang sudah di praktikan dari jaman baheula dari jaman barter, kekaisaran hingga jaman baginda Muhammad SAW. Sebagai alat ukur yang seimbang bagi transaksi sebuah Nilai tertentu ( baca : transaksi barang atau jasa).
=======
Sebetulnya bagi saya yang bukan siapa- siapa Dan belum jadi apa-apa , fenomena ini pengingat sekaligus pemicu
Semangat..
Pengingat :
1. Bahwa nilai uang kertas atau uang di digital hanya sebuah deretan angka dikertas Dan angka yang termanuskrip oleh meta data tertentu Dan bisa tidak bernilai sama sekali.
** Contoh uang kertas tidak bernilai adalah fenomena di Somalia , bahkan dipasar rakyat pun mereka jualan uang (shilling) hanya until mendapatkan dollar, padahal mata uang mereka sendiri loh…
** Contoh uang digital tidak bernilai adalah jika anda berada di kampung ,pesisian yang belum tersentuh digital bisa jadi kesulitan dalam bertranskaksi… Atau anda membayangkan bahwa internet itu down, mati, ga Ada sinyal, semua ATM down seperti kejadian bank swasta kemarin ( katanya satellite nya bermasalah ) bagaimana and bertranskaksi?
2. Menghasil kannya tidak semudah menghabiskan nya
3. Kemudahan bertranskaksi.
4. “Frame” uang sudah diganti kartu <– bisa jadi ini fitnah nyata ( menurut kajian Syeikh imran khosain)
Pemicu Semangat :
1. Berkarya dengan baik menggunakan fasilitas kertas, digital Dan dinar
2. Menjadi kuat agar bertumbuh Dan berpengaruh (sinkronisasi akhir zaman)
3. Menghasil kan banyak angka dalam deretan tabungan,digital maupun dinar yang nantinya bisa jadi dikonversi ke emping (sebutan Emas batangan oleh Saya) atau property atau perihal kebermanfaatan lainnya
4. Sudah berbuat apa Kita dengan era fitnah dengan kerangka Digital dewasa ini?
Mari bergerak…
Apa pilihan teman-teman?
Ya sayyidi ya Rosulullah Allohu nabi ya Rosulullah, Allohuma sholi ‘alaa sayyidina Muhammad, Wa’alaa Ali sayyidina Muhammad, solallohu alaa sayyidina Muhammad
Catatan Dicky Zen 1/12/2017
Facebook
Google+
Twitter
LinkedIn
Made with ❤ with DickyZen